Selasa, 11 Februari 2014

Teruntuk mu ,



PALASMEGA
Untuk mewujudkan suatu impian
kita membutuhkan niat
Butuh pula keyakinan yang kuat
kekuatan dalam menghadapi berbagai rintangan
dan pantang mengucapkan kata Putus Asa
Dalam Kebersamaan Palasmega
kita tak hanya satu visi dan misi
tak hanya satu ADART
tak hanya pula satu kepengurusan
Tapi kita SATU RASA
Penting bagi kita menganut hal yang
sangat diharuskan,
walau penuh cobaan, rintangan, ujian,
banyak makian, serta berbagai debu-debu
yang mampu menusuk sendi jiwa
Tapi kita tetap bertahan
Hanya untuk satu, namamu     P  A  L  A  S  M  E  G  A

Senin, 10 Februari 2014

Lelah ku , dalam Berorganisasi


Lelah Berorganisasi
Mungkin kini saya berada pada titik jenuh dengan semua kegiatan saya. Handle lebih dari 2 organisasi dengan karakteristik yang berbeda sama sekali sangat menguras tenaga untuk semester ini. Belum lagi organisasi lain yang harus saya jalani, meski hanya sebagai penggembira saja. Bukan bermaksud untuk bersombong ria, namun sebagai sarana refleksi pribadi saya.
Berada pada titik jenuh bagi saya adalah suatu hal yang menjemukan. Semuanya terasa menjemukan. Belum lagi berbagai permasalahan yang memenuhi otak. Dalam keadaan seperti ini, biasanya refreshing kemana pun juga tidak akan berefek pada otak ini. Fresh sih juga fresh, tapi hanya sekejap saja.
Untuk meninggalkan organisasi pun bukan sebuah pilihan tepat. Justru lebih sebagai pengecut kalau lagi dapat stressnya kemudian hengkang begitu saja dari organisasi. Perasaan suntuk pun memenuhi. Berhenti dan pergi begitu saja, kadang terasa hanya seperti seorang pecundang. Bukankah masih banyak yang bisa dilakukan untuk organisasi tersebut? Karena satu-satunya alasan untuk tetap berada pada organisasi adalah untuk menjadikan organisasi itu menjadi lebih baik. Kalau berhenti, maka tujuan yang ada dalam hati kita hanya akan menjadi janji sekedar pemanis di mulut.
Hal yang membuat saya, sampai hari ini masih berada di beberapa organisasi yang saya handle ini adalah perbedaan masing-masing individu yang unik. Hanya melihat mereka saja sudah merupakan sebuah kebahagiaan saya.
Ada masanya dalam organisasi untuk menjadi jenuh. Ada masanya benar-benar ingin berhenti di tengah jalan. Namun, ada yang lebih penting dari hanya sekedar program kerja yang tidak terlaksana ketika hengkang, namun lebih dari sebuah ikatan pertemanan, yakni keluarga. Sharing dan diskusi, bagi saya, menjadi sebuah senjata utama untuk tetap bertahan dalam segala situasi. Jangan Lelah Berorganisasi.
Jadilah Organisator, karena itulah yang baik, walaupun bukan yang terbaik.
Ambil lah setiap kesempatan yang sulit, karena dibalik kesulitan itu, kamu akan sempat memperbaiki dan mengembangkan diri. Kamu juga akan menemukan hasil yang manis setelah bersusah susah menelan pahitnya berjuang.

Sabtu, 08 Februari 2014

DIKSAR PALASMEGA ANGKATAN XVIII


DIKSAR PALASMEGA Ang. XVIII
SMA N 7 PURWOREJO


Salam Rimba…!!!
Pertama-tama kami mau mengucapkan terima kasih buat tim ekspresi yang telah mempersilahkan kami mengisi kolom ini.. J
Pada kesempatan ini kami mau berbagi cerita kisah hidup kami selama Diksar Palasmega. Apa yang terjadi pada kami..?? Simak ceritanya berikut ini…. !!
Acara diksar tahun ini untuk melantik calon anggota Palasmega Angkatan 18. Diawali dengan Diksar Ruang yang dimulai pada tanggal 17-22 Desember 2013. Para peserta wajib mengikuti setiap jadwal Diksar Ruang yang dimulai setiap pukul 14.00 di area SMA N 7 Purworejo materi demi materi yang disampaikan oleh senior. Diantaranya adalah materi survival, navrat, RC, SAR, management perjalanan, dan medical care.
Dilanjutkan dengan Diksar Lapangan pada tanggal 25-29 Desember 2013 yang diselenggarakan di Kaligesing, Purworejo. Dengan persiapan yang super banyak dan matang, mulai dari packing dll nya. Pukul 06.30 kami berkumpul di Basecamp Palasmega untuk persiapan upacara pembukaan Diksar yang dilakukan di Ruang Makan. Karena cuaca buruk (agak gerimis gitu loh, soalnya malemnya ujan) upacara pembukaan dimulai pukul 07.30 (ceritnya nunggu lengkap dulu, Gan). Sebelum upacara, tas-tas kami yang super gede(carrier maksutnya,) itu dibawa dulu ke ruang makan. Didampingi oleh Pembina kami, Bapak Anang Waluyo selaku Pembina, upacara berjalan khidmad J dan terasa beda karena kami upacara sambil memakai helm (helm pekerja itu lho…), peluit dan dot bayi yang dikalungkan keleher dan co-card with foto alay dan unyu-unyu (:v).
Selesai upacara, kami segera naik ke atas truk yang akan diangkut menuju lokas. Kami semua diangkut menuju pos pemberangkatan yaitu di Desa Kaligono Kec. Kaligesing Kab. Purworejo. Dari sini kami akan memulai long march. Dengan bertutupkan mantol karena hujan, kami memulai perjalanan jauh kami menuju lokasi camp. Selama perjalanan banyak diantara kami yang kram, terpeleset and so on. Sehingga salah satu diantara kami membawa 2 tas sampai lokasi camp.
Pukul 17.00 kami tiba di camp pertama (fiiuh akhirnya). Di sana kami berbaris dan checklist ulang. Setelah itu kami diberi pengarahan oleh senior dan dibentuk 3 kelompok serta didampingi oleh PL masing-masing kelompok. Acara selanjutnya adalah ishoma. Di sana kami mendirikan bivak di tempat yang sudah disediakan. Setelah bivak jadi, masak dan makan pun sudah kelar, kami tidur di bivak masing-masing kelompok dengan empet-empetan (hehehe, maklum bivaknya kecil). Met bobo kawaaann…
Pukul 04.00 peluit pun berbunyi pertanda kami harus segera bangun, berbaris dan mengenakan atribut lengkap. Disinilah lucunya, ada yang tidak memakai sepatu, ada yang masih memakai sarung, dsb.(wkwkwk) Kami diberi pengarahan sedikit dan pemanasan ringan agar tidak kedinginan lagi. Setelah itu, kami masak, makan, dan ishoma sampai pukul 07.00. kemudian kami di bariskan lagi dan berjalan mengikuti PL masing-masing. Di suatu tempat, kami briefing dan membuat yel-yel.

Acara selanjutnya adalah Jelajah Alam. Kegiatan tersebut kami lakukan selama 2 hari. Kami diberi peta dengan beberapa titik koordinat dan harus berjalan melewati titik koordinat yang terdapat marka-marka berisi petunjuk. Dengan membawa tas super gede itu, kami berangkat per kelompok. Karena belum terbiasa, beberapa diantara kami ada yang tersesat sampai harus memutari gunung.
Ohya, selama 2 hari jelajah alam kami diharuskan survival yaitu mempertahankan hidup dengan memakan apa saja yang dapat dimakan di sekitar kami.
Di hari ke 4 acara jelajah alam telah usai dilanjutkan game ‘tuk mengisi camp ceria kami. Kami berkumpul dan melanjutkan game kami yaitu SAR. Dari sini kami menentukan tempat untuk navrat yang tujuannya wat cari barang-barang korban dan berjalan ke satu titik dimana di situ ada korban tersesat (ceritanya, Gan) dan kami harus menolongnya. Setelah sampai di titik tujuan, kami diberhentikan oleh panitia untuk meletakkan tas kami dan praktek RC dan SRT terlebih dahulu.
Setelah itu baru kami melanjutkan pencarian korban menggunakan teknik SAR yang sudah kami pelajari selama diksar ruang sebelumnya. Setelah beberapa barang bukti ditemukan, kami menjumpai hambatan berupa tebing batu yang dimana korban dilaporkan berada di bawah. Dengan teknik rapling kami menuruni tebing satu per satu. Setelah turun, kami menemukan satu korban dalam keadaan patah tangan (aduh kasian) dan satu lagi dalam keadaan tidak sadar.
Akhirnya kami tiba di hari terakhir. Saat sedang terbuai dalam mimpi, kami dikejutkan oleh suara peluit. Sesegera mungkin kami bangun dan berkumpul. Saat kami lihat jam tangan kami, wow pukul 01.00. pada saat itu kami disuruh berjalan sendiri-sendiri mengikuti lilin melewati pos-pos yang ada sambil meneriakkan yel-yel yang dibuatkan oleh senior. Di saat inilah banyak kejadian-kejadian lucu dan konyol muncul, seperti kami harus memeluk pohon, sungkem kepada pohon, menyanyi sambil jogged, dsb. Namanya aja pecinta alam, pastinya harus berbaur dengan alam. Karena itu muka dan tangan kami dilumuri tanah basah (hehehe, spa di alam bebas).
Setelah itu kami semua dipandu oleh panitia dan senior berjalan turun menuju camp induk. Sesampainya di sana, kami melepas lelah, membakar sampah yang kami bawa sejak hari pertama, dan membersihkan badan (bukan mandi lho ya…). Jangan lupa makan bersama-sama juga yaa.. sembari menunggu truk yang akan membawa kami semua menuju tempat pelantikan, kami membereskan barang-barang dan merapikan kembali tempat ini. Setelah truk sampai, barulah kami mengangkut semua barang ke atas truk dan menuju tempat pelantikan. Sesampainya di sana, kami digiring (kayak kambing aja) menuju sungai yang merupakan tempat pelantikan.
Setelah semuanya berbaris rapi, dimulailah upacara pelantikan dilanjutkan upacara penutupan. Upacara pelantikan berlangsung haru sampai menitikan air mata. Perlahan, tangis para peserta diksar mulai mereda setelah satu per satu dari kami maju untuk dipakaikan slayer sebagai tanda anggota Palasmega yang dilanjutkan dengan mencium bendera merah putih dan bendera palasmega. (hiks,hiks,hiks). Lantunan Lagu Syukur yang dinyanyikan semua orang yang mengikuti upacara menambah kuat perasaan haru sekaligus gambira yang kami semua rasakan. Walaupun gak bagus-bagus amat (hehehe) yang penting mengena di hati. Setelah itu, kami bebas bermain air. (yeee asyiknya)
Fiiuuhhh akhirnya selesai juga diksar kali ini. Selama diksar kami diajarkan untuk saling berbagi, , toleransi, solidaritas, peduli sesama dan menambah rasa syukur kami terhadap Tuhan YME. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Sekarang kami resmi menjadi Anggota Palasmega Angkatan 18.. (yeyeyeye,, J horree.. !!)
PALASMEGA JAYAAAA……!!!!!!!